Obat Virus Corona Masih Dalam Penelitian

Ganasnya severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) ini telah menjadi kecemasan yang luar biasa bagi negara-negara di dunia. Kasus virus Corona mencapai 2 juta lebih dengan hampir 70 ribu korban tewas akibat virus ini penelitian terhadap obat virus Corona masih belum ditemukan.

Berbagai kebijakan dari pemerintah dilakukan untuk mengurangi jumlah kasus virus mematikan ini. Sedangkan para peneliti dari belahan dunia berjuang dan berlomba-lomba untuk mencari obat virus corona yang tepat. Tak heran jika peneliti memprediksi banyak jenis vaksin dan obat-obatan yang mampu menangkal virus mengerikan ini.

Obat Virus Corona Masih Dalam Penelitian

Potensi Obat untuk Menyembuhkan Virus Corona

Kebutuhan peralatan medis menjadi sangat langka dalam menghadapi pandemi virus yang cepat menyebar ke belahan dunia. Tidak hanya alat pelindung diri dan masker saja akan tetapi obat-obatan yang mampu menangkal virus yang dikenal dengan sebutan COVID-19. Berbagai klaim obat yang berpotensi mampu membunuh virus corona dilakukan pada peneliti. Berikut ini beberapa obat virus corona yang telah dilakukan penelitian

1. Ivermectin

Obat ini menjadi ramai diperbincangkan karena diklaim dapat membunuh virus corona dalam waktu 48 jam berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Universitas Monash, Melbourne, Australia. Penelitian ini masih bersifat invitro karena pengujian dilakukan di laboratorium melalui sel manusia yang diletakan disebuah cawan petri. 

Namun Food and Drug Administration telah menyetujui pemakaian obat yang dikenal dapat mengobati infeksi parasit seperti cacing usus, kutu dan tungau. Walaupun demikian, obat Ivermectin tidak dapat digunakan sembarangan karena dapat berakibat fatal.

2. Chloroquine

Obat yang dikenal untuk mencegah dan mengatasai penyakit malaria dilakukan uji coba. Hasilnya, penderita COVID-19 ini menunjukan hasil yang cukup baik walaupun masih diperlukan uji klinis dan membutuhkan pengawasan dari WHO (World Health Organization). 

Penelitian terhadap obat virus Corona menegaskan bahwa obat Chloroquine bukanlah obat mujarab yang dapat mengobati virus Corona sehingga penggunaannya tidak dapat dikonsumsi tanpa anjuran dari dokter.

3. Favipiravir

Obat antivirus ini tergolong jenis virus RNA (asam ribonukleat) yang dapat mengatasi jenis virus influenza, zika, rabies dan golongan virus RNA lainnya. Cara kerja obat ini dengan menghambat kerja enzim RNA polimerase sehingga tidak mudah berkembang biak dalam tubuh manusia. Karena penyakit virus corona ini termasuk kedalam virus RNA, para peneliti di Tiongkok mengatakan bahwa Favipiravir efektif dalam mengobati COVID-19 di Wuhan dan Shenzhen.

4. Lopinavir-Ritonavir

Obat berupa tablet ini dianggap sebagai obat virus corona dengan nama dagang kaletra. Awalnya obat ini merupakan obat antivirus untuk mengatasi penyakit HIV dan hepatitis C. WHO melakukan proyek uji coba Lopinavir-Ritonavir sebagai obat yang dapat menyembuhkan pasien yang postif terkena virus corona. Namun pada percobaan pertama di Wuhan, China, obat ini tidak menunjukan perbedaan signifikan antara kelompok yang diberi obat Lopinavir-Ritonavir dengan kelompok pasien yang mendapatkan penangan biasa.

5. Remdesivir

Obat dengan pengembangan “GS-5734” ini mendapatkan sorotan dari WHO (World Health Organization) untuk dilakukan uji coba dalam mengobati virus yang memakan puluhan ribu korban jiwa. 

Obat yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Gilead Sciences ini terbukti efektif melawan berbagai virus termasuk virus Ebola dan Marburg. Obat yang telah diuji coba Universitas Alberta ini dapat meredakan pasien virus corona di Amerika Serikat pada hari kedua pemberian obat.

Penelitian terhadap obat virus Corona di atas bukanlah obat utama yang dapat mengobati secara keseluruhan virus mematikan ini. Obat-obatan tersebut masih dalam tahapan uji coba yang masih belum pasti kegunaannya sehingga dibutuhkan anjuran medis dalam penggunaannya. Sebagai tindakan preventif, anjuran untuk social distancing atau physical distancing dan rajin cuci tangan masih digalakkan guna menycegah penyebaran virus corona. 

0 Response to "Obat Virus Corona Masih Dalam Penelitian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel