Mengenal Akalasia, Sebab dan Cara Mengatasinya
Pernahkah kamu mengalami gangguan percernaan seperti diare, maag, sembelit atau konstipasi? Pastinya sangat rasa tidak nyaman, bukan? Rasa sakit di lambung seperti maag yang membuat tubuh tidak berdaya. Capek dan lelahnya keluar masuk toilet karena diare. Sakitnya BAB ketika sembelit atau konstipasi.
Semua penyait diatas merupakan macam-macam penyakit yang mengganggu pencernaan. Tahukah kamu ada satu penyakit gangguan pencernaan yang tidak kalah menyusahkannya dari ketiga penyakit diatas. Akalasia namanya. Lantas, apakah kamu tahu penyakit apa itu?

Semua penyait diatas merupakan macam-macam penyakit yang mengganggu pencernaan. Tahukah kamu ada satu penyakit gangguan pencernaan yang tidak kalah menyusahkannya dari ketiga penyakit diatas. Akalasia namanya. Lantas, apakah kamu tahu penyakit apa itu?
Apa itu Akalasia?
Biasanya kita sering mendengar penyakit diare, maag dan konstipasi yaitu penyakit-penyakit yang menyerang sistem pencernaan. Akibatnya terjadi gangguan penernaan. Sistem metabolisme tubuh terganggu dan pasti itu sangat tidak nyaman bagi penderitanya. Satu lagi penyakit yang menganggu pencernaan namanya akalasia
Akalasia membuat penderitanya susah untuk menelan makanan atau minuman sehingga membuat makanan atau minuman itu dimuntahkan.Hal ini terjadi karena makanan yang dikonsumsi menyangkut dibagia sfingter esofagus bagian bawah yang merupakan saluran cerna makanan pada kerongkongan. Sfingter esofagus bagian bawah adalah bagian berbentuk cincin yang memisahkan antara kerongkongan dan lambung.
Sfingter ini umumnya pada orang normal, akan membuka dan menutup ketika makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita akalasia ini tidak berfungsi dengan baik Akibatnya, penyakit ini sering membuat penderitanya muntah sehingga tubuh kurang menerima asupan gizi.
Akalasia adalah salah satu penyakit gangguan pencernaan. Jelas penyakit ini termasuk langka. Terjadi pada pria dan wanita, perbandingannya sekitar 1:100.000 orang pertahun dengan prevalensi sekitar 10 pada 100.000 orang.dengan tingkat kejadian tertinggi pada rentang usia 30-60 tahun.
Apa Penyebab dan Gejala yang Timbul oleh Akalasia?

Banyak pendapat dari bebrapa peneliti bahwa akalasia disebabkan oleh virus yang merusak sel-sel saraf yang ada pada lapisan otot kerongkongan karena proses autoimun. Akalasia ini menyebabkan penderitanya mengalami seperti ada sesuatu yang menyangkut di kerongkongan dan gejala ini disebut disfagia. Disfagia juga bisa menyebabkan mudah tersedak, batuk, muntah dan aspirasi makanan ke paru-paru. Gejala lain dari akalasia, yaitu:
- Tidak nyaman ketika makan
- Mual
- Muntah
- berat badan turun
Jika dibiarkan ini akan mebuat penderitanya menjadi malnutrisi. Sebab lain yang juga ditimbulkan akalasia adalah infeksi dan peradangan pada paru-paru karena terjadinya aspirasi makanan tadi.
Bagamana Cara Penanganan Akalasia?
Akalasia dapat diobati dengan beberapa terapi. Terapi pertama yang dilakukan oleh dokter dengan melebarkan sfingter bagian bawah kerongkongan yang ditiup dengan balon untuk mengembungkan. Terapi ini dilakukan beberapa tahun agar mendapatkan hasil jangka panjang.
Terapi lainnya adalah esophagomyotomy yaitu cara pembedahan dengan menyayat kecil dibagian kerongkongan kemudian memasukkan kamera kecil didalamnya untuk melihat sfingter untuk diubah bentuknya sehingga memungkinkan makanan atau minuman masuk ke lambung. Terapi ini efektif dan cepat dan termasuk pembedahan minimal invasif.
Baca Juga Artikel Apa Saja Tanda-Tanda Akalasia dan Cara Mengatasinya
Terapi berikutnya untuk mengatasi akalasia adalah dengan terapi botox yaitu dengan menyuntikan botox melalui endoskopi. Fungsinya untuk mengndurkan otot-otot tegang dan juga mencegah saraf untuk mengirim sinyal ke otot untuk berkontaksi.
Diantara beberapa cara penanganan akalasia tadi, menurutmu manakah yang paling efektif untuk mengatasi akalasi? Apakah terapi balon, terapi esophagumyotomy, atau terapi botox? Kalau menurut aku sih yang paling menakutkan terapi esophagumyotomy meski efektif dan cepat, tapi jika bayangin serem ah hehehe Silahkan kamu nilai sendiri mana yang lebih efektif.
Jika kamu mengalami masalah dalam menelan makanan. Dan masalah itu membuat dada terasa nyeri. Ada baiknya segera periksakan ke dokter untuk mndapatkan diagnosis sehingga dapat ditangani lebih lanjut.
0 Response to "Mengenal Akalasia, Sebab dan Cara Mengatasinya"
Post a Comment